Pengamat politik Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, PhD, APU menilai pemilihan presiden (pilpres) 2009 bisa satu putaran bila Partai Demokrat cerdas melakukan lobi politik.
"Peta koalisi akan berubah total, tapi Demokrat juga jangan arogan, karena dia tidak mendapatkan perolehan lebih dari 20 persen, sehingga dia pasti perlu koalisi," kata pengamat yang akrab disapa Kikiek itu kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.
Ahli Peneliti Utama (APU) LIPI bidang perkembangan politik itu menilai Partai Demokrat bisa saja merasa cukup menggandeng PKS bila targetnya hanya sekedar mendukung Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden untuk ke dua kalinya.
"Tapi, kalau Partai Demokrat cukup cerdas melakukan lobi dengan parpol lain, apalagi kalau Partai Golkar juga diajak, maka sangat mungkin PDIP akan tinggal sendirian bersama Partai Gerindra dan hal itu akan membuat pilpres bisa selesai dalam satu putaran," katanya.
Pengamat itu juga menilai bahwa Jusuf Kalla sangat mungkin bergabung dengan PDIP, namun Partai Demokrat akan tetap dapat memecah suara Golkar dengan menggandeng kader Golkar lainnya.
"Jadi, apakah calon presiden nantinya dua atau tiga pasang akan sangat mungkin ditentukan kecerdasan Partai Demokrat dalam melakukan lobi-lobi. Kalau Partai Demokrat mau menggandeng Golkar, maka capres hanya tinggal dua pasang dan akan cepat selesai," katanya.
Ia menilai Golkar akan menjadi "kunci penengah" untuk mengubah peta koalisi yang ada, karena suara Golkar memang di bawah 15 persen yang dapat dialihkan kemana saja.
"Kalau dengan Partai Demokrat, Golkar akan beradu kekuatan dengan PKS, tapi kalau dengan PDIP, maka Jusuf Kalla harus mau beradu kekuatan dengan Megawati, apakah dia mau menjadi cawapres saja," katanya.