"PKS mau jadi partai tengah dari transisi partai kiri atau kanan. Atau ingin menjadi partai modernis," terang mantan peneliti CSIS ini.
Sederet manuver dilakukan PKS sebagai upaya untuk mendobrak berbagai batasan yang selama ini menghalangi aktivitas politiknya, termasuk tudingan bahwa PKS merupakan partai radikal dan tertutup. Intinya, PKS mencoba menjadi partai tengah yang terbuka.Penganugerahan penghargaan PKS kepada sejumlah tokoh perempuan Indonesia misalnya, juga bagian dari upaya PKS untuk keluar dari kepompong yang selama ini membatasinya.
"Penghargaan itu (terhadap 8 perempuan) upaya PKS yang ingin keluar dari kepompong yang selama ini membatasi dirinya," ucap Direktur eksekutif IndoBarometer M Qodari.
Dengan penghargaan itu, lanjut Qodari, PKS ingin menyampaikan kepada publik bahwa partainya tidak alergi perempuan. Sebab, stigma yang melekat selama ini parpol Islam menolak kepemimpinan Islam.
"PKS mau jadi partai tengah dari transisi partai kiri atau kanan. Atau ingin menjadi partai modernis," terang mantan peneliti CSIS ini.
Mengenai penghargaan ini sebagai upaya PKS menarik dukungan, Qodari tidak menampik itu. Namun, upaya itu berhasil atau tidak masih harus menunggu pada Pemilu 2009 mendatang.
Penganugerahan PKS untuk delapan perempuan Indonesia tersebut dimaksud untuk peringatan 80 tahun kebangkitan perempuan Indonesia pada 22 Desember mendatang.
Beberapa nama yang akan diberi penghargaan sebut saja Mira Lesmana, Neno Warisman, Bunda Ifet, Tuty Alawiyah, Nia Dinata, Dian Sastro, Ani Soetjipto, Dewi Motik, Maria Hartiningsih, Toeti Aditama, Rosiana Silalahi, Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut), Megawati Soekarnoputri, Khofifah Indarparawansa, Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Meuthia Hatta, dan sejumlah nama lainnya.