Partai Demokrat dalam penghitungan suara sementara untuk DPR Pusat di Jabar, masih menduduki posisi terbesar pertama dengan perolehan 223.112 suara atau 24,57 persen suara, sesuai data terakhir yang tercatat di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar, Jl. Garut, Bandung pukul 15.30, Selasa.
Posisi kedua diduduki PDIP dengan jumlah suara mencapai 192.544 atau 15,7 persen, ketiga Partai Golkar dengan perolehan 129.620 suara, keempat PKS dengan 94.778 suara atau 10,439 persen dan kelima PPP dengan perolehan 59.657 suara atau 6,57 persen.
Jabar, propinsi dengan total penduduk terbesar di Indonesia, berjumlah 42 juta jiwa, dan tercatat 29 juta jiwa yang memiliki hak pilih pada Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu Legislatif 9 April lalu, pada pemilu-pemilu sebelumnya dikenal sebagai `lumbung` Golkar.
Namun, pada Pilkada Gubernur tahun 2008, calon Golkar incumbent Danny Setiawan dan calon dari PDIP Agum Gumelar dikalahkan oleh calon dari PKS Ahmad Heryawan yang berkoalisi dengan PAN dengan calon wakil gubernur Dede Yusuf, yang juga dikenal sebagai aktor berbagai film dan sinetron.
Walaupun baru empat Daerah Tingkat (Dati) II yang selesai melaporkan perolehan suara di daerahnya dari 26 Dati II di Jabar, namun, berbagai kalangan menganggap, angka-angka yang ditampilkan dalam penghitungan cepat, mencatat perolehan suara Partai Demokrat pada posisi teratas, telah hampir dapat dipastikan mewakili perolehan suara secara keseluruhan di Jabar.
"Soalnya gambaran itu juga tercermin dari daerah-daerah (propinsi) lain," kata seorang calon anggota DPR asal Bandung, yang tidak ingin disebut namanya, di KPU Jabar, ketika ditanya pendapatnya mengenai kemungkinan perubahan angka-angka hasil pemilu lalu secara drastis.
"Hasil pemilu Jabar telah mewakili angka perolehan suara secara Nasional," kata seorang calon anggota DPR asal Jabar lainnya, yang sore itu juga datang ke KPU guna melihat angka-angka terakhir hasil Pemilu Legislatif sejauh ini versi KPU.