Golkar Akan Berkoalisi dengan Partai Pemenang

Partai Golkar menggelar rapat pleno membahas rapat pimpinan nasional (Rapimnas) khusus pada 23 April mendatang. Usai rapat, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyatakan, partainya akan mengajukan calon wakil presiden yang namanya akan dibahas di Rapimnas khusus.

Pernyataan Kalla juga ditegaskan Ketua DPP Partai Golkar, Yorris Raweyai. Dalam dialog dengan SCTV, Sabtu (18/4), Yorris menyebutkan, jika melihat realitas politik sangat tidak mungkin partai menentukan calon presiden. "Sesuai dengan hasil keputusan rapimnas ke tiga dan ke empat, kita akan mengajukan capres dan cawapres apabila memperoleh suara pada pemilu legilstif. Ternyata sampai sekarang kita hanya memperoleh 14,5 persen," kata Yorris.

Terkait dengan pencalonan cawapres, DPP Golkar telah mengirim surat ke daerah tingkat I dan II agar mengirimkan rekomendasi sejumlah nama sebagai nominator dalam Rapimnas khusus. Nama-nama itu adalah Jusuf Kalla, Agung Laksono, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Fadel Muhamad.

Selanjutnya, kata Yorris, ditentukan mekanisme partai untuk menjaring nama-nama tersebut. Atau juga partai membentuk sebuah tim yang bertugas melakukan komunikasi politik dengan partai yang akan diajak berkoalisi. Kemungkinan, lanjut Yorris, Golkar akan berkoalisi dengan partai pemenang pemilu legilatif, yakni Partai Demokrat. "Tinggal bagaimana melakukan komunikasi politik antara Golkar dengan Demokrat untuk merumuskan aturan jika berkoalisi.

Golkar, ujar Yorris, dalam berkoalisi mengajukan tiga syarat. Pertama untuk kepentingan bangsa. Kedua adanya kebersamaan antara kedua partai. Ketiga harus memenangkan dan mampu melaksanakan pemerintahan.