Tampilkan postingan dengan label koalisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label koalisi. Tampilkan semua postingan
SBY - JK tetap bersama
Publik akhirnya melihat Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla hadir bersama dalam satu forum, Jumat (24/4). Inilah penampilan bersama pertama mereka sejak Partai Golkar menyatakan pecah kongsi dengan Partai Demokrat, beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu, Yudhoyono menegaskan, mereka berdua akan menjalankan tugas hingga akhir, yaitu Oktober nanti. Meski akan berkompetisi, mereka bertekad memberikan pembelajaran politik bahwa kompetisi bukanlah penghalang untuk pengabdian kepada negara.
Label:
Berita Pemilu 2009,
jk,
koalisi,
pilpres,
sby
Golkar Akan Berkoalisi dengan Partai Pemenang
Partai Golkar menggelar rapat pleno membahas rapat pimpinan nasional (Rapimnas) khusus pada 23 April mendatang. Usai rapat, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Jusuf Kalla, menyatakan, partainya akan mengajukan calon wakil presiden yang namanya akan dibahas di Rapimnas khusus.
Pernyataan Kalla juga ditegaskan Ketua DPP Partai Golkar, Yorris Raweyai. Dalam dialog dengan SCTV, Sabtu (18/4), Yorris menyebutkan, jika melihat realitas politik sangat tidak mungkin partai menentukan calon presiden. "Sesuai dengan hasil keputusan rapimnas ke tiga dan ke empat, kita akan mengajukan capres dan cawapres apabila memperoleh suara pada pemilu legilstif. Ternyata sampai sekarang kita hanya memperoleh 14,5 persen," kata Yorris.
Terkait dengan pencalonan cawapres, DPP Golkar telah mengirim surat ke daerah tingkat I dan II agar mengirimkan rekomendasi sejumlah nama sebagai nominator dalam Rapimnas khusus. Nama-nama itu adalah Jusuf Kalla, Agung Laksono, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Fadel Muhamad.
Selanjutnya, kata Yorris, ditentukan mekanisme partai untuk menjaring nama-nama tersebut. Atau juga partai membentuk sebuah tim yang bertugas melakukan komunikasi politik dengan partai yang akan diajak berkoalisi. Kemungkinan, lanjut Yorris, Golkar akan berkoalisi dengan partai pemenang pemilu legilatif, yakni Partai Demokrat. "Tinggal bagaimana melakukan komunikasi politik antara Golkar dengan Demokrat untuk merumuskan aturan jika berkoalisi.
Golkar, ujar Yorris, dalam berkoalisi mengajukan tiga syarat. Pertama untuk kepentingan bangsa. Kedua adanya kebersamaan antara kedua partai. Ketiga harus memenangkan dan mampu melaksanakan pemerintahan.
Pernyataan Kalla juga ditegaskan Ketua DPP Partai Golkar, Yorris Raweyai. Dalam dialog dengan SCTV, Sabtu (18/4), Yorris menyebutkan, jika melihat realitas politik sangat tidak mungkin partai menentukan calon presiden. "Sesuai dengan hasil keputusan rapimnas ke tiga dan ke empat, kita akan mengajukan capres dan cawapres apabila memperoleh suara pada pemilu legilstif. Ternyata sampai sekarang kita hanya memperoleh 14,5 persen," kata Yorris.
Terkait dengan pencalonan cawapres, DPP Golkar telah mengirim surat ke daerah tingkat I dan II agar mengirimkan rekomendasi sejumlah nama sebagai nominator dalam Rapimnas khusus. Nama-nama itu adalah Jusuf Kalla, Agung Laksono, Sri Sultan Hamengku Buwono X, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Akbar Tanjung, dan Fadel Muhamad.
Selanjutnya, kata Yorris, ditentukan mekanisme partai untuk menjaring nama-nama tersebut. Atau juga partai membentuk sebuah tim yang bertugas melakukan komunikasi politik dengan partai yang akan diajak berkoalisi. Kemungkinan, lanjut Yorris, Golkar akan berkoalisi dengan partai pemenang pemilu legilatif, yakni Partai Demokrat. "Tinggal bagaimana melakukan komunikasi politik antara Golkar dengan Demokrat untuk merumuskan aturan jika berkoalisi.
Golkar, ujar Yorris, dalam berkoalisi mengajukan tiga syarat. Pertama untuk kepentingan bangsa. Kedua adanya kebersamaan antara kedua partai. Ketiga harus memenangkan dan mampu melaksanakan pemerintahan.
Label:
Berita Pemilu 2009,
golkar,
hasil pemilu,
koalisi
Demokrat Jajaki Koalisi Dengan Golkar
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla guna menjajaki peluang untuk melanjutkan koalisi.
Pernyataan itu dikemukakan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Andi Malarangeng di kediaman pribadi Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor, Minggu malam.
"Pembicaraan antara Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam kerangka komunikasi politik ke arah koalisi," katanya.
Menurut Andi, saat ini masing-masing pihak sedang mempersiapkan langkah-langkah dan bahan-bahan ke arah itu.
Andi juga mengatakan bahwa selain dengan Jusuf Kalla, Yudhoyono hari ini juga melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Ia mengatakan, pembicaraan itu juga dalam rangka penjajakan koalisi.
Saat ditanya siapa yang menelpon terlebih dahulu, Andi mengatakan, ia tidak mengetahui hal itu. Andi juga tidak menjelaskan berapa lama pembicaraan tersebut berlangsung.
Pada kesempatan itu Andi menegaskan, bahwa Partai Demokrat bersahabat dengan semua partai politik.
Menurutnya, Partai Demokrat berkomitmen untuk berkoalisi dengan semua partai politik.
"Kecuali tentu saja dengan partai-partai yang sejak awal telah mengatakan tidak mau berkoalisi dengan Partai Demokrat,...tentu saja koalisi harus tidak bertepuk sebelah tangan," katanya.
Sebelumnya, puluhan wartawan telah menanti di halaman rumah Yudhoyono seiring dengan tersiarnya isu tentang pertemuan antara Yudhoyono dan Jusuf Kalla, namun hingga Minggu malam tidak terlihat terjadi pertemuan terbuka antara kedua tokoh tersebut.
Tiga hari pasca pelaksanaan pemilu legislatif, sejumlah pemimpin partai politik telah melakukan komunikasi politik dan pertemuan terbuka, antara lain Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Jusuf Kalla dengan Ketua DPP PPP Suryadharma Ali.
Pernyataan itu dikemukakan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Andi Malarangeng di kediaman pribadi Yudhoyono, Puri Cikeas, Bogor, Minggu malam.
"Pembicaraan antara Yudhoyono dan Jusuf Kalla dalam kerangka komunikasi politik ke arah koalisi," katanya.
Menurut Andi, saat ini masing-masing pihak sedang mempersiapkan langkah-langkah dan bahan-bahan ke arah itu.
Andi juga mengatakan bahwa selain dengan Jusuf Kalla, Yudhoyono hari ini juga melakukan pembicaraan melalui telepon dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Ia mengatakan, pembicaraan itu juga dalam rangka penjajakan koalisi.
Saat ditanya siapa yang menelpon terlebih dahulu, Andi mengatakan, ia tidak mengetahui hal itu. Andi juga tidak menjelaskan berapa lama pembicaraan tersebut berlangsung.
Pada kesempatan itu Andi menegaskan, bahwa Partai Demokrat bersahabat dengan semua partai politik.
Menurutnya, Partai Demokrat berkomitmen untuk berkoalisi dengan semua partai politik.
"Kecuali tentu saja dengan partai-partai yang sejak awal telah mengatakan tidak mau berkoalisi dengan Partai Demokrat,...tentu saja koalisi harus tidak bertepuk sebelah tangan," katanya.
Sebelumnya, puluhan wartawan telah menanti di halaman rumah Yudhoyono seiring dengan tersiarnya isu tentang pertemuan antara Yudhoyono dan Jusuf Kalla, namun hingga Minggu malam tidak terlihat terjadi pertemuan terbuka antara kedua tokoh tersebut.
Tiga hari pasca pelaksanaan pemilu legislatif, sejumlah pemimpin partai politik telah melakukan komunikasi politik dan pertemuan terbuka, antara lain Ketua Umum PDIP Megawati dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Jusuf Kalla dengan Ketua DPP PPP Suryadharma Ali.
Langganan:
Postingan (Atom)