Tampilkan postingan dengan label sby. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sby. Tampilkan semua postingan
SBY - JK tetap bersama
Publik akhirnya melihat Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla hadir bersama dalam satu forum, Jumat (24/4). Inilah penampilan bersama pertama mereka sejak Partai Golkar menyatakan pecah kongsi dengan Partai Demokrat, beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu, Yudhoyono menegaskan, mereka berdua akan menjalankan tugas hingga akhir, yaitu Oktober nanti. Meski akan berkompetisi, mereka bertekad memberikan pembelajaran politik bahwa kompetisi bukanlah penghalang untuk pengabdian kepada negara.
Label:
Berita Pemilu 2009,
jk,
koalisi,
pilpres,
sby
Ketika SBY Sakit Hati
Tuduhan bahwa pemilu berlangsung curang terus bergulir. Dan, akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak tahan. Ia menyatakan sakit hati atas tuduhan miring tersebut. Yudhoyono menyatakan, dirinya tak pernah terpikir untuk melakukan hal tersebut.
Label:
Berita Pemilu 2009,
demokrat,
sby
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
sumber : KPU http://tnp.kpu.go.id/tab2009/
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
sumber : KPU http://tnp.kpu.go.id/tab2009/
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Label:
Berita Pemilu 2009,
jk,
pilpres,
sby
Sejuta Suara Bagi SBY-Hidayat di Facebook
Para pendukung Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Hidayat Nur Wahid membuat komunitas tersendiri di situs jejaring Facebook. Tidak tanggung-tanggung, target suara untuk pasangan tersebut mencapai satu juta orang.
Target tersebut, bukanlah isapan jempol semata. Buktinya, dalam waktu 5 hari setelah dibentuk, sudah ada 24.882 pendukung yang ikut dalam komunitas ini.
Dalam kalimat pengantarnya, pembuat situs tersebut menilai SBY-Hidayat merupakan pasangan yang cocok memimpin bangsa. Alasannya, Hidayat adalah sosok yang berasal dari sipil dan religius sedangkan SBY merupakan sosok nasionalis-militer.
"Dua-duanya merupakan pendiri partai hasil Reformasi (Partai Reformis) dan dua-duanya mampu membesarkan organisasi dalam waktu singkat," tulis Slamet, admin komunitas tersebut, Selasa (14/4/2009).
Alasan lainnya adalah, pasangan SBY-Hidayat dinilai memiliki integritas dan komitmen yang serius untuk memberantas korupsi. Keduanya juga dikenal sebagai sosok yang berwibawa, tegas, bersahaja, dan sederhana. (mad/mpr )
Target tersebut, bukanlah isapan jempol semata. Buktinya, dalam waktu 5 hari setelah dibentuk, sudah ada 24.882 pendukung yang ikut dalam komunitas ini.
Dalam kalimat pengantarnya, pembuat situs tersebut menilai SBY-Hidayat merupakan pasangan yang cocok memimpin bangsa. Alasannya, Hidayat adalah sosok yang berasal dari sipil dan religius sedangkan SBY merupakan sosok nasionalis-militer.
"Dua-duanya merupakan pendiri partai hasil Reformasi (Partai Reformis) dan dua-duanya mampu membesarkan organisasi dalam waktu singkat," tulis Slamet, admin komunitas tersebut, Selasa (14/4/2009).
Alasan lainnya adalah, pasangan SBY-Hidayat dinilai memiliki integritas dan komitmen yang serius untuk memberantas korupsi. Keduanya juga dikenal sebagai sosok yang berwibawa, tegas, bersahaja, dan sederhana. (mad/mpr )
http://pemilu.detiknews.com/read/2009/04/15/071955/1115556/700/sejuta-suara-bagi-sby-hidayat-di-facebook
PKS Tidak Terlibas Arus Tsunami SBY
“Hampir semua partai tergilas arus tsunami SBY, hanya PKS salah satunya partai yang mampu bertahan perolehan suaranya bahkan cenderung naik,” tegas Mahfudz.
PK-Sejahtera Online: PKS merupakan salah satu partai yang terhindar dari menguatnya pamor Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang berimbas pada menurunnya suara parpol-parpol pada pemilu legislatif.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR RI Mahfudz Siddik pada pertemuan tokoh-tokoh parpol di salah satu stasiun TV swasta nasional, (14/4).“Hampir semua partai tergilas arus tsunami SBY, hanya PKS salah satunya partai yang mampu bertahan perolehan suaranya bahkan cenderung naik,” tegas Mahfudz.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, meski PKS tidak mencapai target nasional sebesar 20 persen, tapi ia bersyukur karena perolehan sementara PKS lebih kurang 8,5 persen, menunjukan kuatan PKS hampir merata di seluruh daerah pemilihan. “Ini menunjukan PKS tidak hanya besar di kota-kota besar, tapi juga di daerah-daerah,” cetusnya.
Mengenai arah koalisi PKS pasca pemilu 2009, Mahfudz menerangkan akan dibicarakan lebih dalam pada musyawah Majelis Syuro PKS yang akan digelar dalam waktu dekat.
Label:
Berita Pemilu 2009,
pks,
sby
Akhirnya, Istana Bersuara
Menanggapi berbagai kritik dari sejumlah partai politik menyangkut penyelenggaraan pemilu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar pidato khusus di Istana Negara, Kamis (16/4) sore tadi. Presiden menegaskan, berbagai kasus seperti kisruh daftar pemilih merupakan tanggung jawab Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia juga meminta kritik disampaikan tanpa melanggar koridor kepatutan.
Perolehan Suara Edhie Baskoro Tak Terkejar
Perolehan suara calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, di Daerah Pemilihan (Dapil) VII Jawa Timur semakin tak terkejar.
Label:
Berita Pemilu 2009,
demokrat,
hasil pemilu,
sby
Kabar Duet dengan SBY, Kalla Diminta Tahu Diri
Keinginan Ketua Umum DPP Partai Golkar Jusuf Kalla untuk kembali berduet dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat tentangan dari kalangan internal Golkar.
Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), salah satu organisasi kemasyarakatan pendiri Golkar secara tegas menolak keinginan Kalla tersebut.
Ketua Dewan Pembina SOKSI Suhardiman mengatakan, seharusnya Kalla tidak terlalu memaksakan diri untuk berduet kembali dengan SBY. Sebab, Kalla telah gagal memimpin Golkar sehingga perolehan suara pada Pemilu 2009 ini merosot tajam.
Suhardiman berpendapat, kunjungan Kalla ke rumah pribadi SBY di Puri Cikeas, Jawa Barat, pada Senin 13 April merupakan sebuah upaya untuk kembali merapat ke SBY agar diterima sebagai calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2009.
"Ya seharusnya Jusuf Kalla tahu diri, karena dia gagal dalam memimpin Golkar. Tak perlu memaksakan diri, sebab dalam berbagai survei popularitasnya masih kalah dengan Sultan," katanya kepada wartawan, Selasa (14/4/2009).
Suhardiman mengatakan, seorang pemimpin sebaiknya memiliki rasa tangung jawab yang tinggi. Karena itu, setiap kegagalan harus dipertanggungjawabkan.
"Kebetulan saya seorang militer, ketika komandan batalyon kalah dalam suatu pertempuran, bukan anak buahnya yang salah, tapi komandannya yang salah," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan bahwa belum tentu pada pemilu presiden nanti yang akan terpilih adalah SBY. Hal ini, lanjut Suhardiman, terlihat dari kemenangan Partai Demokrat yang saat ini juga masih menyimpan banyak persoalan.
"Saya belum yakin endingnya beliau (SBY) yang menang," ungkapnya.
Pihaknya juga menilai sikap Kalla tidak konsisten. Sebab, sebelum pemilu legislatif Kalla telah menyatakan siap sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Namun, setelah melihat hasil pemilu justru berbalik arah untuk kembali berpasangan dengan SBY.
"Dulu dia sudah mencapreskan diri, terus 28 DPD itu mencalonkan dia. Itu kan dia seolah-olah menantang kepemimpinan SBY," sindirnya.
PKS DIY Usulkan Duet SBY-Hidayat Nur Wahid
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Hidayat Nur Wahid sebagai calon presiden dan wakil presiden.
"Usulan ini kami ajukan setelah kami mencermati aspirasi para kader dan simpatisan PKS DIY," kata Ketua DPW PKS DIY Ahamd Sumiyanto, Senin.
Menurut dia, sebagian besar kader dan simpatisan PKS mendukung kemungkinan pasangan Yudhoyono-Hidayat sebagai Capres-Cawapres pada pemilihan presiden mendatang.
"Para kader dan simpatisan PKS lebih bisa menerima pasangan Yudhoyono-Hidayat daripada kemungkinan pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono X-Hidayat maupun Megawati Soekarnoputri-Hidayat," katanya.
Ia mengatakan pasangan Yudhoyono-Hidayat akan menjadi alternatif pasangan presiden dan wakil presiden yang paling menjanjikan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Baik Yudhoyono maupun Hidayat Nur Wahid sama-sama memiliki komitmen kuat untuk pemberantasan korupsi dan mensejahterakan rakyat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan Hidayat Nur Wahid merupakan figur sederhana, bersih dari korupsi dan merakyat.
"Sosok seperti Hidayat Nur Wahid dibutuhkan Yudhoyono untuk mencapai target dalam pembangunan Indonesia ke depan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya yakin Partai Demokrat akan terbuka untuk berkoalisi dengan PKS guna membangun pemerintahan yang kuat dan efektif.
"PKS yang sementara ini berada di posisi empat perolehan suara dalam pemilu legislatif memiliki peluang besar untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam membentuk pasangan capres-cawapres yang ideal," katanya.
"Usulan ini kami ajukan setelah kami mencermati aspirasi para kader dan simpatisan PKS DIY," kata Ketua DPW PKS DIY Ahamd Sumiyanto, Senin.
Menurut dia, sebagian besar kader dan simpatisan PKS mendukung kemungkinan pasangan Yudhoyono-Hidayat sebagai Capres-Cawapres pada pemilihan presiden mendatang.
"Para kader dan simpatisan PKS lebih bisa menerima pasangan Yudhoyono-Hidayat daripada kemungkinan pasangan Sri Sultan Hamengku Buwono X-Hidayat maupun Megawati Soekarnoputri-Hidayat," katanya.
Ia mengatakan pasangan Yudhoyono-Hidayat akan menjadi alternatif pasangan presiden dan wakil presiden yang paling menjanjikan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
"Baik Yudhoyono maupun Hidayat Nur Wahid sama-sama memiliki komitmen kuat untuk pemberantasan korupsi dan mensejahterakan rakyat," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan Hidayat Nur Wahid merupakan figur sederhana, bersih dari korupsi dan merakyat.
"Sosok seperti Hidayat Nur Wahid dibutuhkan Yudhoyono untuk mencapai target dalam pembangunan Indonesia ke depan," katanya.
Ia menambahkan, pihaknya yakin Partai Demokrat akan terbuka untuk berkoalisi dengan PKS guna membangun pemerintahan yang kuat dan efektif.
"PKS yang sementara ini berada di posisi empat perolehan suara dalam pemilu legislatif memiliki peluang besar untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam membentuk pasangan capres-cawapres yang ideal," katanya.
Label:
hidayat nur wahid,
pks,
sby
Langganan:
Postingan (Atom)