Tampilkan postingan dengan label jk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jk. Tampilkan semua postingan
SBY - JK tetap bersama
Publik akhirnya melihat Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla hadir bersama dalam satu forum, Jumat (24/4). Inilah penampilan bersama pertama mereka sejak Partai Golkar menyatakan pecah kongsi dengan Partai Demokrat, beberapa hari lalu. Dalam pertemuan itu, Yudhoyono menegaskan, mereka berdua akan menjalankan tugas hingga akhir, yaitu Oktober nanti. Meski akan berkompetisi, mereka bertekad memberikan pembelajaran politik bahwa kompetisi bukanlah penghalang untuk pengabdian kepada negara.
Label:
Berita Pemilu 2009,
jk,
koalisi,
pilpres,
sby
Duet JK-Hidayat Terserah PKS
Sambutan atas usulan menduetkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid datang dari Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta. Ia menyatakan koalisi Partai Golongan Karya dengan PKS sangat dimungkinkan. Menurut Anis, selain kemungkinan koalisi, di kalangan PKS juga sedang hangat membicarakan duet JK-Hidayat. Demikian diungkapkan Anis saat peluncuran bukunya di Makassar, Sulawesi Selatan.
Anis menilai duet JK-Hidayat sangat ideal sebagai perwakilan daerah Barat dan Timur. Hingga saat ini, PKS baru pada tahap menyambut positif kemungkinan tersebut. PKS bersikap jika dalam pemilu legislatif, 9 April 2009, bisa meraih lebih dari 20 persen suara. PKS bahkan bisa jadi mengusung calon presiden sendiri. Selain nama Hidayat Nur Wahid, PKS juga sudah menetapkan delapan nama lainnya sebagai calon presiden.
Hidayat sendiri menganggap wajar jika Golkar sebagai partai pemenang pemilu tahun 2004 ingin mencalonkan Jusuf Kalla sebagai presiden. Demikian pula halnya dengan usulan Ketua DPP Golkar, Zainal Bintang yang mengusulkan Hidayat menjadi cawapres pendamping Jusuf Kalla. Namun, Hidayat menegaskan ia akan tetap memegang aturan dalam PKS. Keputusan diserahkan melalui mekanisme partai, bukan pribadi.
Anis menilai duet JK-Hidayat sangat ideal sebagai perwakilan daerah Barat dan Timur. Hingga saat ini, PKS baru pada tahap menyambut positif kemungkinan tersebut. PKS bersikap jika dalam pemilu legislatif, 9 April 2009, bisa meraih lebih dari 20 persen suara. PKS bahkan bisa jadi mengusung calon presiden sendiri. Selain nama Hidayat Nur Wahid, PKS juga sudah menetapkan delapan nama lainnya sebagai calon presiden.
Hidayat sendiri menganggap wajar jika Golkar sebagai partai pemenang pemilu tahun 2004 ingin mencalonkan Jusuf Kalla sebagai presiden. Demikian pula halnya dengan usulan Ketua DPP Golkar, Zainal Bintang yang mengusulkan Hidayat menjadi cawapres pendamping Jusuf Kalla. Namun, Hidayat menegaskan ia akan tetap memegang aturan dalam PKS. Keputusan diserahkan melalui mekanisme partai, bukan pribadi.
Label:
Berita Pemilu 2009,
capres,
cawapres,
hidayat nur wahid,
jk,
pilpres
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
sumber : KPU http://tnp.kpu.go.id/tab2009/
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
sumber : KPU http://tnp.kpu.go.id/tab2009/
Hasil Pilpres 2009 Pusat Tabulasi Pemilu Nasional
Label:
Berita Pemilu 2009,
jk,
pilpres,
sby
Langganan:
Postingan (Atom)